Karenaitu, Islam mengajari kita menilai zhahir seseorang. Jika zhahirnya orang tersebut istiqamah dalam ketaatan, banyak berbuat kebaikan dan tidak menampakkan kemaksiatan, maka kita menilainya sebagai orang shalih dan kita bermuamalah dengannya sebagaimana bermuamalah terhadap orang shalih. MimpiDipeluk Orang Gila Menurut Islam. Menurut Ibnu Sirin, mimpi bisa diterima sebagai orang gila yang menunjukkan kecemburuan akan kesenangan, kemakmuran, prestasi atau hajatan orang lain. Orang disebut orang yang memimpikannya. Kegilaan pada umumnya yakni telah mewakili keuntungan atau kesenangan yang tidak dapat dipahami oleh si pemimpi. HukumMerasa Diri Paling Benar dalam Beragama. Setan penuh tipu daya untuk menjerumuskan umat manusia ke dalam neraka. Selain mengajak untuk berbuat dosa dan kerusakan, setan juga kerap melancarkan godaan yang dirasa benar dan baik padahal kenyataannya tidak. Salah satu contohnya adalah menanggap orang lain lebih salah dalam beribadah dibanding Vay Nhanh Fast Money. Sebagian orang terkadang lebih sering menilai seseorang dengan melihat luarnya saja. Padahal, apa yang dari luar belum tentu adalah keadaan aslinya. Menilai seseorang dari luar memang perlu, karena kesan pertama memang selalu dilihat dari tetapi, ada baiknya untuk Anda juga menilai seseorang lebih dalam lagi, seperti misalnya kepribadiannya dan tingkah lakunya. Ingatlah selalu bahwa sebelum Anda menilai orang lain, lihatlah diri Anda sendiri terlebih dahulu. Dalam pandangan islam, Allah mengetahui mana orang yang benar-benar berbuat baik dan mana yang hanya terlihat suci di hadapan banyak orang. Seperti apa yang yang telah disampaikan oleh Rasulullah Saw. yang bersabda bahwa,โ€œJanganlah menganggap menyatakan diri kalian suci. Sesungguhnya, Allah lebih tahu mana orang-orang yang baik di antara kalianโ€ HR. Muslim No. 2142Ketika menilai seseorang, terkadang jari dan mulut kita teramat lancar melakukannya, seakan-akan kita adalah makhluk paling baik di muka bumi. Sampai pada titik yang lebih parah, kita tidak memedulikan lagi apakah kata-kata yang diucapkan akan menyakiti hati dan berdampak buruk pada seseorang tersebut atau kita terlalu pandai menghakimi, memberikan komentar-komentar yang buruk padahal kita sendiri tidak tahu kenyataan yang sebenarnya. Maka dari itu janganlah terlalu cepat berkomentar yang tidak-tidak hanya dengan melihat seseorang dari luarnya saja. Karena yang kita tahu mungkin hanya secuil kebenaran yang karena itu, untuk menghindari kita dari sifat yang berburuk sangka dengan seseorang, berikut ini merupakan cara menilai seseorang yang baik menurut pandangan Menurut Quran Surah an-Najm ayat 32Allah SWT berfirman dalam al-Quran surah an-najm ayat 32 yang artinya,โ€œโ€ฆ. Dia mengetahui tentang kamu, sejak Dia menjadikan kamu dari tanah, lalu ketika kamu masih janin dalam perut ibumu. Maka janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dia mengetahui tentang orang yang bertakwa.โ€Semua manusia pasti memiliki banyak dosa, maka janganlah sekali-kali Anda merasa paling segalanya dibandingkan orang lain apalagi sampai berkomentar yang buruk hanya dengan melihat sekilas kehidupannya. Ketahuilah bahwa meskipun Anda terlihat baik di hadapan banyak orang, Allah akan tetap mengetahui apa isi hati Anda yang Menurut Imam Bakr al-MuzaniMenurut Imam Bakr al-Muzani, ada dua cara agar Anda bisa menilai seseorang secara baik. Muhasabah atau introspeksi diriSebelum berkomentar buruk terhadap orang lain, ada baiknya untuk Anda introspeksi diri sendiri dulu. Hal ini bertujuan meraba-raba sekaligus untuk mengetahui bagaimana cara menilai diri sendiri yang harus dipelajari, serta mengingat bahwa sebenarnya Anda sendiripun bukanlah manusia yang amat baik dan masih memiliki banyak setelah Anda mengingat betapa banyaknya dosa Anda, yang bisa Anda lakukan adalah dengan banyak ber-istighfar sambil memohon pengampunan kepada Allah SWT. selain meminta pengampunan, Anda juga dapat berdoa supaya bisa menjadi pribadi yang lebih baik dengan tidak menilai seseorang hanya dari luarnya apa yang nampak belum tentu adalah kebenarannya. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya untuk Anda mengetahui bagaimana contoh metode introspeksi dalam psikologi agar membantu Anda dalam atau berbaik sangkaTidak ada salahnya untuk berbaik sangka terhadap siapapun selama hal tersebut tidak merugikan Anda. Karena berbaik sangka harus lebih Anda utamakan ketika hendak menilai seseorang, sekalipun orang tersebut adalah orang yang jahat. Lagipula, tidak ada salahnya berbaik sangka, karena apabila Anda sudah kepalang berburuk sangka, maka Anda hanya akan mendapat dosa dan ada baiknya harus apa yang telah dikatakan oleh Abu Bakr al-Muzani,โ€œPrasangka buruk suโ€™udzon terhadap manusia. Karena sesungguhnya, meskipun kalian benar, kalian tidak akan mendapatkan pahala, dan jika kalian salah, kalian mendapatkan dosa.โ€ Imam Abu Naโ€™im al-Ashbahani, Hilyah al-Auliyaโ€™ wa Thabaqat al-Ashfiyah, Kairo Dar al-Hadits, 2009, juz 2. Hal. 1203. Menurut Imam al-QurthubiDalam Al-Mufhim limaa asykala min talkhish kitab Muslim Juz 6, hal. 539 Imam al-Qurthubi memaparkan bahwa hati itu yang memperbagus adalah amalan lahiriyahnya, dan amalan hati merupakan sesuatu yang ghaib bagi kita. Maka dari itu, janganlah menebak-nebak hati seseorang dengan mudah hanya dengan melihat dari luarnya saja mengenai kesalahan yang nampak. Sebab hanya Allah SWT lah yang lebih mengetahui dan menilai sifat hakiki manusia yaitu baik dan buruknya Menurut Abu Hurairah raDari Abu Hurairah ra. Berkata bahwa, Rasulullah SAW bersabda,โ€œSesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk paras dan harta kalian. Akan tetapi, Allah melihat hati dan amalan kalian.โ€ HR. Muslim No. 2564Dari hadist di atas dapat disimpulkan bahwa Allah SWT sang pencipta saja tidak menilai seseorang hanya dari keelokan wajahnya, warna kulitnya, ataupun pakaian paling baik yang dikenakan olehnya. Akan tetapi, Allah SWT melihat seseorang dari ketulusan hatinya, keelokan adabnya dan kelembutan tutur tidak hanya ditampakkan saat berada di keramaian saja, melainkan ditempat yang sepi dan tidak butuh validasi dari siapapun, orang tersebut akan tetap berprasangka dan berbuat baik terhadap Menurut Imam Abu QilabahImam Abu Qilabah merupakan murid dari Sayyidina Anas bin Malik ra. Beliau pernah mengatakan bahwa apabila sampai kepadamu suatu informasi mengenai perbuatan seseorang yang kamu benci, maka carilah alasan untuk tetap berbaik sangka terhadapnya dan carikan pula alasan yang baik untuk dirinya semampu yang kamu bisa.โ€œJika sampai kepadamu informasi mengenai perbuatan saudaramu yang kamu benci, carikanlah alasan yang husnudzon untuknya semampumu. Jika kamu tidak menemukannya, maka katakan pada dirimu sendiri, โ€œMungkin saudaraku mempunyai alasan yang tidak aku ketahui.โ€ al-Hafidz Abu Nuโ€™aim al-Asfahani, Hilyah al-Auliyaโ€™ wa Thabaqat al-Asyfiyaโ€™, Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1988, juz 3. Hal. 285.6. Menurut Imam al-GhazaliDalam kitab Bidayatul Hidayah, Imam al-Ghazali mengajarkan kita bagaimana baiknya cara menilai kelebihan dan kekurangan orang lain dengan meninggalkan sikap ujub. Ujub merupakan suatu sifat dimana seseorang memandang dirinya sendiri dengan kemuliaan, kebesaran, lebih baik dari orang lain, dan memandang orang lain dengan penuh biasanya, orang yang ujub akan dengan mudah membanggakan dirinya dan menjelek-jelekkan orang lain tanpa peduli dan mengecek lebih dulu apakah perkatannya benar atau tidak. Mirip seperti perkataan iblis kepada Allah SWT ketika disuruh bersujud kepada Nabi Adam as.โ€œAku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.โ€ QS. Al-Aโ€™raf12Dari apa yang telah dijelaskan di atas, kesimpulan yang dapat di ambil adalah bahwa kita dianjurkan untuk selalu berbaik sangka terhadap orang lain, dan jangan terlalu cepat mengatakan keburukan-keburukan orang lain padahal kita tidak tahu kehidupannya selama 24 selalu bahwa Allah SWT mengetahui mana yang baik dan yang buruk, yang benar dan yang salah, serta yang tulus dan yang tidak. Donโ€™t judge a book by its cover! Karena apa yang nampak dipermukaan, belum tentu kebenaran yang sebenarnya. Casing bagus belum tentu menunjukkan dalamnya juga ikut BagusIbaratnya seperti kita memilih hape. Casingnya kita lihat bagus, menarik, kinclong. Namun jeroannya bagian dalamnya belum tentu demikian. Bagian dalam handphone tersebut belum tentu sebaik kita dapat menilai hape tersebut baik bagaimana?Yah tentu, tanya-tanya dong orang yang sudah pernah menggunakan hape tersebut. Pasti dia bisa memberi komentar.โ€œOoh, hape ini baterainya gak kuat, gak bisa bertahan lama.โ€โ€œHape ini, loadingnya lambat.โ€โ€œHape tersebut, RAM-nya kecil.โ€โ€œHape ini kameranya kurang bagus hasilnya.โ€Orang yang pernah menggunakan hape semacam itu akan mudah sekali dalam memberikan ManusiaCasing manusia juga demikian memang hanya bisa tahu seseorang dari tampilan luarnya atau lahiriyahnya. Untuk dalamnya, niat hatinya, kita tak tahu. Hatinya suka bermaksiat, kita tidak bisa tahu. Kegemarannya yang suka bermaksiat kala sendiri pun, kita tak bagaimana kita menilainya? Hal ini sangat dibutuhkan oleh seseorang yang ingin mencari pasangan hidup, mencari suami atau saja diketahui dari orang-orang yang pernah bersama akan bisa beri penilaian. Namun sulit bagi kita bertanya pada orang yang memproduksi, karena pasti orang yang akan dinilai selalu dapat penilaian positif dan sisi negatif selalu tanyalah pada teman karibnya. Tanyalah pada teman kosnya. Tanyalah pada teman kampusnya. Tanyalah pada seorang alim yang dekat dengannya. Mereka-mereka tadi akan lebih tahu isi casing kadang kita temui โ€ฆAda orang yang terlihat alim dilihat dari penampilan, tak tahunya punya hubungan gelap dengan orang yang terlihat berjubah, tak tahunya berpemahaman orang yang lantunan bacaan qurannya bagus, tak tahunya kelakuannya sering tonton video yang tidak orang yang terlihat biasa-biasa, eehh โ€ฆ malah dialah yang lebih mulia di sisi Nilai HatiYang jelas Allah menilai hati kita, bukan casing kita. Kita tak perlu pamerkan casing kita yang bagus, berusahalah terus memperbaiki hati Abu Hurairah Abdurrahman bin Shakr radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa Rasullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ุฅูู†ูŽู‘ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูŽ ู„ุงูŽ ูŠูŽู†ู’ุธูุฑู ุฅูู„ูŽู‰ ุฃูŽุฌู’ุณูŽุงุฏููƒูู…ู’ ูˆูŽู„ุงูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ุตููˆูŽุฑููƒูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽูƒูู†ู’ ูŠูŽู†ู’ุธูุฑู ุฅูู„ูŽู‰ ู‚ูู„ููˆุจููƒูู…ู’ ยป. ูˆูŽุฃูŽุดูŽุงุฑูŽ ุจูุฃูŽุตูŽุงุจูุนูู‡ู ุฅูู„ูŽู‰ ุตูŽุฏู’ุฑูู‡ูโ€œSesungguhnya Allah tidaklah melihat pada tubuh kalian. Akan tetapi, Allah melihat pada hati kalian.โ€ Beliau berisyarat menunjuk dadanya dengan jari-jemarinya. HR. Muslim, no. 2564Cara Menilai OrangKala menilai orang โ€ฆKita hukumi orang sebatas lahiriyah, tak bisa kita hukumi batinnya. Namun kadang kita bisa tahu jeleknya seseorang dari komentar orang yang pernah dekat dengannya atau ada bukti aktual yang membongkar kejelekannya Perlu Berlebihan MenilaiDari sini kita bisa ambil pelajaran, jangan berlebihan dalam menilai dan memuji casing yang bagus karena dalamnya kita tak memaparkan dalam Al-Mufhim limaa Asykala min Talkhish Kitab Muslim 6 539, โ€œKalau hati itu yang memperbagus amalan lahiriyah dan amalan hati adalah suatu yang ghaib bagi kita, maka janganlah menebak-nebak hal batin seseorang dengan mudah karena cuma sekedar melihat dari casing luar dari ketaatan atau kesalahan yang saja yang menjaga amalan baik secara lahiriyah, Allah-lah yang mengetahui bagaimana sifat jelek atau tercela yang ada dalam hatinya. Sebaliknya, siapa pun yang melihat seseorang berbuat jelek dan itu nampak, maka barangkali ada sifat baik dalam hatinya yang menyebabkan kesalahannya amalan lahiriyah hanya jadi sangkaan kuat, namun tak menunjukkan secara tegas isi hati seseorang baik ataukah kita tidak boleh berlebihan dalam mengagungkan orang yang kita lihat secara lahiriyah nampak gemar beramal shalih. Begitu pula jangan sampai menganggap hina orang muslim yang secara lahiriyah dilihat jelek. Kita tetap mencela perbuatan jelek yang dilakukan, namun bukan mencela individunya untuk masalah ini perbedaannya sangatlah tipis.โ€Ingat hati manusia itu bisa berbolak-balik. Bisa jadi saat ini ia sesat dan gemar maksiat, namun keesokan hari, ia berubah menjadi shalih. Bisa jadi pula malah sebaliknya. Hati manusia โ€“ingatlah- di antara jari-jemari Manusia di antara Jari-Jemari Ar-RahmanDari Amr bin Al-Ash, ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ุฅูู†ูŽู‘ ู‚ูู„ููˆุจูŽ ุจูŽู†ูู‰ ุขุฏูŽู…ูŽ ูƒูู„ูŽู‘ู‡ูŽุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุฅูุตู’ุจูŽุนูŽูŠู’ู†ู ู…ูู†ู’ ุฃูŽุตูŽุงุจูุนู ุงู„ุฑูŽู‘ุญู’ู…ูŽู†ู ูƒูŽู‚ูŽู„ู’ุจู ูˆูŽุงุญูุฏู ูŠูุตูŽุฑูู‘ููู‡ู ุญูŽูŠู’ุซู ูŠูŽุดูŽุงุกู ยป. ุซูู…ูŽู‘ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูู…ูŽู‘ ู…ูุตูŽุฑูู‘ููŽ ุงู„ู’ู‚ูู„ููˆุจู ุตูŽุฑูู‘ูู’ ู‚ูู„ููˆุจูŽู†ูŽุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุทูŽุงุนูŽุชููƒูŽ ยปโ€œSesungguhnya seluruh manusia hatinya di antara jari-jemari Ar-Rahman, seperti satu hati. Sekehendak-Nya hati itu dibolak-balikkan.โ€ Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam lantas mengucapkan doโ€™a, โ€œAllahumma musharrifal qulub sharrif quluubanaa ala thoโ€™atik artinya Ya Allah, Yang Maha Membolak-Balikkan hati, tetapkanlah hati kami terus dalam ketaatan pada-Mu.โ€ HR. Muslim, no. 2654Moga Allah terus meneguhkan hati kita dalam ketaatan pada-Nya. Allahumma musharrifal qulub sharrif quluubanaa ala thoโ€™atik.

menilai orang lain menurut islam